Sekilas, tidak ada perbedaan yang kentara antaramomen jatuh cinta dan
mencintai seseorang. Padahal, kedua hal itu justru jauh dari kata
‘sama’. Manusia bisa jadi makhluk banal yang siap tergila-gila pada siapa
saja, tetapi mereka juga bisa menjadi makhluk yang mencintai dengan
setia, tanpa merasa perlu mencari selainnya.
Kadang aku juga pernah bertanya-tanya pada diri sendiri, merasa bimbang dengan ungkapan ini 'Apakah kamu sedang
jatuh cinta, atau sudah bisa benar-benar mencintai'.
Setelah membaca berbagai buku yang berkaitan tentang ungkapan itu, terciptalah artikel ini :')
Semoga bermanfaat dan dapat membantu menjawab ungkapan tersebut.
1. Jatuh cinta berarti ingin memiliki. Mencintai membuatmu merasa tercukupi.
Ketika
jatuh cinta dengan seseorang, kamu akan merasa bahwa dialah yang
terbaik. Kamu melihat kesempurnaan di wajahnya, lewat penampilan, cara
berpikir, hingga caranya bertutur kata. Memuja hampir segala yang dia
punya membuatmu cenderung buta. Di saat ini kamu akan menganggap bahwa
bahagia berarti ketika bisa memilikinya.
Namun, rasa cinta yang
sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki. Akan tetapi, tanda bahwa kamu
benar-benar mencintai adalah ketika kehadirannya jadi begitu penting
dalam hidupmu. Bukan berarti hidupmu tidak bahagia tanpa dia, tapi
keberadaannya di sampingmu yang menjadikan hidupmu sah dikatakan
sempurna.
2. Jatuh cinta menjadikanmu sering meminta. Tapi mencintai berarti banyak memberi tanpa berharap balasannya.
Jatuh
cinta bisa membuatmu berubah menjadi egois. Kamu berharap dibalas 'impas', minta diperhatikan, hingga menuntut untuk selalu dimengerti.
Jika jatuh cinta berarti menjadikan kekasihmu bagai budak yang wajib
membahagiakanmu, bukankah cintamu berarti kesialan baginya?
Cinta
justru harus banyak-banyak memberi. Ketika benar-benar mencintai, kamu
akan merasa bahwa dia layak mendapatkan dirimu seutuhnya. Rasa cinta,
kasih sayang, dan perhatian tidak pernah ragu-ragu kamu berikan. Rela memberikan waktu yang lebih untuk si dia, mengajak dan menemani makan malam di sela-sela kesibukan, sampai berkomentar cukup rapikah penampilan dan baju yang hari ini dia
kenakan. Cinta dengan hebatnya menjadikanmu ikhlas, tanpa mengharapkan balasan yang sepadan :')
3. Emosi cenderung meledak-ledak saat jatuh cinta, berbeda ketika perasaanmu bisa ditakar sesuai porsinya.
Jatuh
cinta membuat emosimu cenderung tidak stabil. Rencana kencan di Sabtu
malam bisa membuatmu senyum-senyum bahagia sepanjang hari. Tapi,
sebentar saja dia terlambat menjemput sudah membuatmu uring-uringan.
Bahkan saat perbedaan pendapat, akhirnya membuat kalian mencicipi momen
pertengkaran, kamu akan terpancing merasakan kekecewaan hebat.
Saat
bisa mencintai dalam-dalam, kamu tidak lagi melewati berbagai drama dalam
hubunganmu. Selain bisa menjalani hubungan yang dewasa, emosimu
cenderung lebih stabil. Melewati satu hari tanpa kabar darinya tidak
lagi membuatmu gundah. Terpisah jarak lantaran urusan pekerjaan pun
bukan lagi masalah. Satu-satunya yang bisa membuatmu tenang adalah
ketika dia mendapatkan yang terbaik – yang membuatnya bahagia.
4. Cinta tak pernah dibuat-buat. Kamu mungkin tidak pernah dengan sengaja mengingatnya setiap saat.
Banyak
yang beranggapan bahwa jatuh cinta jauh lebih mudah dan lebih sederhana
daripada mencintai seseorang. Dia yang sukses membuatmu jatuh cinta
terus berputar-putar di kepalamu. Tidak sedetik pun kamu lewatkan tanpa
mengingat kenangan-kenangan saat bersamanya. Tunggu! Sekedar
mengingatnya bukan berarti kamu benar-benar peduli padanya.
Saat
kamu benar-benar mencintai pasanganmu, kamu justru tidak butuh setiap saat
untuk memikirkannya. Tanpa perlu diperintah atau dirangsang, alam bawah
sadarmu yang menempatkan dia dalam ingatan. Saat makan siang, sepiring
nasi putih dan ayam goreng membuatmu mengingatnya yang menggemari
makanan itu. Ketika melihat jaket yang terlihat cocok dia kenakan,
kamu tidak ragu untuk membeli dan menyimpankan untuknya. Pikirmu: “nanti akan kuberikan jika jaket yang di kenakannya basah”.
5. Bersamanya tidak membuatmu “mabuk”. Sekalipun banyak drama-drama hubungan yang membuat kalian sedikit berjarak.
Jatuh
cinta membuatmu ingin selalu menghabiskan waktu untuk bersama
pasanganmu. Berangkat ke kampus, makan siang bersama, pulang kuliah,
jalan-jalan; banyak hal yang tidak ingin dilewatkan begitu saja tanpa
kehadirannya. Setiap hari, kamu ingin bisa lebih dekat dengan
pasanganmu. Berharap hubungan yang terjalin di antara kalian akan
semakin akrab dan intim.
Tapi porsi cinta kalian tidak akan selalu
sama. Ada kalanya hubungan jadi begitu hangat. Tapi rasa jenuh bisa
juga memaksa kalian sedikit berjarak. Naik turunnya kadar cinta kalian
tidak perlu dipersoalkan. Ketika bisa benar-benar mencintai pasangan,
kamu justru akan menjalani hubungan yang lebih santai dan meminimalisir rasa
tidak aman. Cinta yang kuat di dalam hati bisa meyakinkanmu bahwa semua
akan baik-baik saja.
6. Berbeda dengan cinta yang sebenarnya, jatuh cinta itu perkara sepele dan sederhana.
Kadang,
cinta sekedar layaknya kreasi pikiran dan perasaan manusia. Ketika
diinginkan dan diizinkan, kamu bisa jatuh cinta dengan teman baru atau
orang asing yang kamu temui di bus kota saat bepergian. Tapi,
momen jatuh cinta yang sesaat dan tiba-tiba belum bisa menjanjikan
apa-apa. Cinta itu bisa saja semakin kuat, pun sekejap hilang berganti
cinta yang lain.
Cinta yang sungguh-sungguh biasanya sudah
melewati berbagai ujian. Kamu dan pasanganmu mungkin sudah menjalin
hubungan selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun. Melewati momen bahagia, sedih, hingga
perasaan kecewa lantaran kepercayaan yang pernah dikhianati. Namun,
cinta yang kuat menjadikan kalian bisa bertahan — bukan memilih menyerah
lalu mencari cinta yang lain.
7. Ketika benar-benar mencintai pasanganmu, berarti kamu sukses mencintai dirimu sendiri.
Cinta
yang sejati atau sungguh-sungguh tidak akan mudah hilang dan berganti.
Selamanya, cinta itu akan tinggal dalam hati dan dirimu, sekalipun si
pembawa cinta berada pada jarak yang sedikit jauh.
Bisa benar-benar
mencintai seseorang membuatmu selalu ingin bercermin. Dia yang tinggal
dalam hati bisa menjadikanmu pribadi yang baru. Segala yang kamu cintai
atas dirinya berhasil mempengaruhimu. Di saat inilah, kamu menikmati
cinta yang sesungguhnya: cinta yang damai, menghangatkan, dan membuatmu
berkembang.
Cinta itu sebenarnya membahagiakan bukan? Jika cinta itu saling percaya, berkomitmen yang kuat, saling pengertian, dan setia. Cinta tidak akan membuatmu menjadi lemah, jika saling berfikir dewasa dan tidak saling meninggalkan saat terjadi sebuah masalah yang bisa diselesaikan bersama.